Jakarta - Mengusung desain bodi metal, Galaxy S6 dan
Galaxy S6 Edge memang tampil memikat. Sayangnya, demi hal itu Samsung
malah menghilangkan sejumlah fitur standar yang dulunya jadi andalan,
yakni
slot micro SD dan baterai yang bisa dilepas.
Tentu keputusan Samsung menghilangkan kehadiran kedua fitur standar itu sudah dipikirkan masak-masak, termasuk soal absennya
slot
micro SD. Menurut Fleon Koen, PM Manager Mobile Samsung Indonesia, hal
ini dilakukan karena Samsung ingin memberikan performa terbaik bagi
pengguna Galaxy S6 dan Galaxy S6 Edge.
Performa terbaik yang
dimaksud adalah dengan dibenamkannya chip SSD terbaru yang diklaim punya
kecepatan transfer data yang tinggi. Sebagai informasi, SSD adalah nama
lain dari memori internal yang dimiliki oleh Galaxy S6 dan Galaxy S6
Edge.
Sedangkan bila Samsung tetap mempertahankan kehadiran slot micro SD, ditakutkan akan terjadi
bottleneck
alias performa mentok pada micro SD yang digunakan. Yang mana hal itu
akan berpengaruh pada keseluruhan performa Galaxy S6 itu sendiri.
"Micro SD itu kecepatan
reading-nya
jauh dibawah kecepatan reading memori internal yang dimiliki Galaxy S6.
Kami ingin memberi performa terbaik, itulah alasan kami menghilangkan
fitur slot micro SD," ujar Fleon, di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu
(29/4/2015).
Pun demikian, Samsung tak menutup mata mengenai
pengguna yang masih menginginkan kehadiran media penyimpanan alternatif
di luar memori internal.
Vebyyna Kaunang, Direktur Marketing IT
& Mobile Business Samsung Indonesia, mengatakan pengguna Galaxy S6
tetap punya banyak pilihan, misalnya menggunakan layanan cloud maupun
lewat jalur USB On-The-Go (OTG) yang telah didukung Galaxy S6.
"Kami sudah menyiapkan penyimpanan
cloud bagi pengguna Galaxy
S6. Lebih aman juga, dan bisa diakses dari ponsel manapun. Sehingga
pengguna tak perlu panik bila misalnya terjadi masalah pada ponsel
miliknya," kata Vebbyna.
Samsung sendiri menggandeng Microsoft
untuk penyimpanan cloud-nya. Mengandalkan layanan cloud Microsoft One
Drive, Samsung menjamin pengguna Galaxy S6 bisa bebas menggunakannnya
sampai dua tahun lamanya.
Sementara itu, terkait desain unibodi
yang artinya pengguna tak bisa melepas komponen baterai Galaxy S6.
Dikatakan hal ini dilakukan Samsung demi bisa memberikan desain terbaik.
Karena dengan menggunakan baterai yang terintegrasi langsung
dengan bodi, Samsung bisa mendesain bentuk baterainya mengikuti desain
yang diusung ponsel.
"Bentuknya (baterai-red) juga bisa dibuat lebih tipis, karena tak perlu lagi memberi lapisan tambahan. Lapisannya
kan langsung bodi metalnya (yang dipakai Galaxy S6) itu sendiri," pungkas Fleon.
Via :
Detik.com