Minggu, 26 Juli 2015

Tips Membackup Database di SQL Server Untuk Administrator Database

Microsoft SQL Server  telah dikenal sebagai salah satu server database yang paling banyak digunakan. Salah satu keunggulannya adalah integrasinya dengan sistem operasi Windows sehingga memudahkan operasinya. Berikut  ini  adalah 12   tips   yang  perlu   diketahui seorang Administrator Database dalam mem-backup  database di SQL Server 2000,  terutama jika database yang ditanganinya berukuran besar
1.    Walaupun   server   Anda    dilengkapi  tape   drive,    usahakan melakukan backup database pada harddisk lokal  dulu,  setelah itu salin  atau backup lagi ke dalam tape Kerugian yang dirasakan jika  Anda  langsung mem-backup database  ke   dalam  tape  adalah  waktu backup  yang dibutuhkan akan lebih  lama karena kecepatan tape drive umumnya jauh  lebih  lambat dari  pada harddisk. Kelambanan proses  ini   juga   akan  berdampak  pada unjuk    kerja    server karena untuk waktu yang lama server akan terpengaruh proses backup  ini,   apalagi  jika    saat  itu   database  juga   sedang digunakan  banyak  pengguna  yang  melakukan  INSERT, UPDATE,  dan   DELETE terhadap  data-data  di  dalamnya sehingga hal  tersebut juga akan membuat proses backup semakin lama.
2.       Lakukan backup ke  dalam beberapa backup device. Dengan cara ini,  SQL Server akan  membuat  backup  thread   secara terpisah sehingga backup akan dijalankan secara paralel.
3.     Backup  akan  lebih   cepat  selesai  jika   dilakukan  pada  disk array.  Semakin banyak  disk   dalam array tersebut, semakin cepat backup diselesaikan.
4.       Lakukan backup pada  waktu-waktu akses  database  rendah. Hindari proses backup di tengah hari  kerja  yang sibuk.
5.    Jika Anda  mem-backup sebuah database untuk direstorasi lagi di server lain,  jalankan full backup untuk meminimalkan waktu restorasi database. Walaupun jalannya full backup lebih  lama daripada differential     dan     incremental  backup,   proses restorasinya merupakan yang tercepat.
6.  Jika yang diutamakan adalah lama proses backup, jalankan incremental backup karena  ia  yang tercepat dibandingkan metode  yang  lainnya. Namun demikian, incremental backup akan membutuhkan waktu paling lama saat restorasi database.
7.    Pilih differential  backup dibandingkan incremental backup jika data dalam database sering berubah. Hal ini disebabkan differential backup  hanya mendeteksi  data-data  page  yang telah  berubah  sejak  backup  database   terakhir  dilakukan. Dengan  cara   ini,    waktu   yang  dibutuhkan   server   untuk melakukan                          rolling     forward    transaction   saat    melakukan recovery transaction log pada incremental backup bisa  banyak dihemat.               Pada    kasus     ini,     differential  backup    akan meningkatkan  proses recovery secara signifikan.
8.   Usahakan untuk menempatkan database Anda  pada beberapa file  dan filegroup  sehingga Anda   memiliki kesempatan  untuk mem-backup file/filegroup tertentu saja.

9.       Gunakan  Windows NT   Performance  Monitor   atau  Windows2000  System Monitor   untuk  memantau  unjuk   kerja   server selama proses backup berlangsung. Counter yang bisa  Anda pantau adalah:
a)  SQL Server Backup Device: Device Throughput Bytes/sec, untuk memantau hasil  pada backup device (bukan operasi backup/restore secara keseluruhan).
b) SQL  Server Databases:  Backup/Restore Throughput/sec, untuk memantau hasil  backup/restore secara keseluruhan.
c)       PhysicalDisk:  %  Disk   Time,   untuk  memonitor  aktivitas baca/tulis.
d)      Physical  Disk   Object:  Avg.   Disk   Queue  Length,  untuk memantau antrian permintaan akses ke disk.
10.    Untuk    mengurangi waktu  backup,  usahakan  untuk  mem- backup lebih sering (tapi ingat  bahwa backup tetap dianjurkan dilakukan pada waktu akses database-nya rendah). Dengan differential backup,  semakin sering Anda  melakukan backup, semakin cepat prosesnya selesai karena SQL Server hanya menangkap bagian-bagian data yang berubah.Tentunya keuntungan melakukan backup yang lebih  sering adalah Anda mendapatkan backup data yang lebih  up-to-date sehingga kalaupun terjadi musibah, Anda  bisa  mengandalkan backup tersebut.
11. Tempatkan tape drive  pada SCSI  bus  yang terpisah dari  disk drive  atau CD-ROM drive.  Kebanyakan tape drive  akan bekerja lebih  baik  jika ia memiliki SCSI bus  tersendiri untuk setiap tape drive  yang digunakan. Keberadaan bus  untuk setiap tape drive akan  memaksimalkan  unjuk   kerja    backup  dan    mencegah konflik  dengan drive  lain.  Microsoft menyarankan penggunaan SCSI   bus   tersendiri  untuk  setiap  tape  drive  dengan  rasio transfer lebih  dari  50% dari  kecepatan SCSI bus-nya.
12.   Gunakan   snapshot  backup  dari    SQL   Server  2000   untuk database yang berukuran sangat  besar. Teknologi snapshot backup dan  restore mendukung hardware dan  software khusus yang dibuat oleh  vendor pihak ketiga. Keuntungan paling besar dari   snapshot backup adalah waktu operasinya yang dapat menjadi sangat singkat.


Sumber :  Tips Dan Trik SQL Server 2000, Feri Djuandi MCSE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar